Buku Antologi Puisi Jazirah~ Jejak Hang Tuah dalam Puisi (Koleksi Pribadi) |
Oleh Muhammad Natsir Tahar
Avengers Hilang di Bumi
dan malaikat langit
membawa baki pahala
kepada tuah syuhada gelisah
fortaleza de malaca
alfonso gentar padamu
tuah, jangan bilang tidak
atau dada kami sesak
tak wira selain tuan
amuk malaka
amuk jebat, kesturi kah itu?
tuan patahkan jua
bahtera lanun tuan tambatkan
karena tuan pula
tanjak kami, tak lipatan songket
belaka
raja sehari keris melenggang
bukan mansyur sah yang kami
lagakkan
tuan jua yang kami kenang
sebab galaksi melayu butuh
superman
bukan dari tungkah kripton
tapi dari negeri di mana pusara
tuan dibumikan
tuah, jangan tolak itu
atau tak the avengers hilang di
bumi
Dimuat dalam Buku Antologi Jazirah ~ Jejak Hang
Tuah dalam Puisi
Tingkap-tingkap Tuah
tuah telah memahat menhir
di puncak abadi menara waktu
epos diksi-diksi bahari yang
jarang diuji
dan tingkap-tingkap yang tertutup
setua melayu
bukakan aku tingkap itu
tak pernah tuan duduk bersila
dengan dia yang dijulang ekstase
dipuja tahta dan tak baca plato
apatah melodrama bagai dalai lama
izinkan aku
mengirim apologi kepada raja
dengan risalah egalite dari hang
voltaire
atau hikayat saidina muhammad
yang makan senampan
dengan sahabat
termakan kita sumpah feodal
peterakna juga yang ditegakkan
dialektika milenial disangka dosa
tapi magna charta demang lebar
daun
mereka alpa
bukan titah kitab suci kita
manusia menyembah yang mulia
sidharta gautama tak restu pula
benang basah juga yang kita
tegakkan
bukakan tingkap itu
biarkan ku puja tuan dengan cara
immanuel kant.
Laksamana Eureka
tuah,
sudah lebih lima abad
mengapa harus jebat?
tuah kita harus berunding
usah tunggu langit jadi puing
saatnya tuan buka diary
tuah,
jebat itu keras adatnya
timanglah rajuna tapa pada
parameswara
seperti marsias pada apollo
bagai thamiris pada muse
bila dewa olimpus jadi durjana
mengapa gaia yang disimbah dosa
tuah,
jebat bukan coup d'etat
dia
hanya bela sahabat
sudah
berbilang purnama tuan dicabik monarki
jebat
hanya dirasuk demokrasi
yang
menyelinap dari acropolis yunani
tuah,
sejarahmu
mengilap karena dilap-lap
siapa
gerangan yang tuan bela
sultan
kah atau politika laksamana
bila
jebat menyimpang adat
mengapa
keris taming sari yang jadi malaikat
tuah,
tuan
admiral mitologi diametral
di
antara dua kepompong musim
di
sebelah sana tuan pahlawan tanpa
tandingan
di
sebelah sini tuan hanyalah
laksamana
eureka
yang
pangkatnya baru saja dipulihkan. ~MNT
Comments