Ilustrasi: stackpathdns.com |
Oleh Muhammad Natsir Tahar
Setelah
berusia tua, Socrates belajar musik. Lalu ada orang berkata padanya,
"Apakah engkau tidak malu belajar di usia tua?". Dia menjawab,
"Aku justru merasa lebih malu menjadi orang yang pandir di usia
sebegini".
Pergi
melawan arus, mengambil jalan yang jarang dilalui bukan jalan yang dipukuli.
Tertawa dalam menghadapi kesulitan, dan melompat sebelum Anda melihat. Menari
seakan semua orang menonton. Berbaris dengan ketukan drum Anda sendiri. Dan
keras kepala menolak untuk menyesuaikan diri. Ini kata Penulis Amerika Serikat
Mande Hale, sebagai saran agar setiap kita selalu punya jiwa muda, jiwa
petarung.
Rerata
manusia yang menginjak kepala enam akan siap-siap menggulung perangkat kerja,
mengatur kursi goyang di beranda, menunggu cucu berkunjung. Tak berminat akan
apa-apa dan memulai hitung mundur menuju helaan nafas terakhir. Beberapa
terserang post
power syndrome.
Tidak
bagi Colonel Sanders. Ia baru memulai bisnis ayam gorengnya pada
usia 62 tahun, dan butuh sembilan tahun pula untuk meracik sebelas bumbu hingga
lidah kita mencecap kesempurnaan rasa Kentucky Fried
Chicken (KFC).
Nelson
Mandela punya alasan kuat untuk membusuk di dalam kurungan, 27 tahun bukan
waktu sebentar. Bila pendiri Rolling Stone, Lewis Brian Hopkin Jones dilahirkan pada hari Mandela
dipenjara, bintang rock dunia ini pun mati ketika Mandela dibebaskan. Dalam 27
tahun berbilang bintang telah lahir dan mati, vokalis Nirvana, Kurt Cobain dan
bintang bola Andrés Escobar sampai Raja Iraq, Ghazi bin Faisal adalah di antara
para pesohor yang diberi jatah hidup seumur Mandela meringkuk dalam kurungan.
Kita segera teringat kepada Sang Penyair Revolusioner Chairil Anwar yang wafat
juga di usia segitu.
Kembali pada Mandela, usia
72 ia bebas dan langsung melaksanakan serangan balik lewat kampanye multiras,
dan merebut kursi Presiden Afrika Selatan dalam usia 76 tahun.
Belum
lama, kita dicengangkan oleh Sang Lagenda Mahathir Mohamad. Di usia sangat
sepuh, 92 tahun ia terpilih kembali menjadi Perdana Menteri Malaysia. Tidak ada
kata mati bagi Mahathir setelah sayap politiknya direntangkan selama 70 tahun.
Mestinya ia sudah tamat di usia 78 tahun ketika meninggalkan singgasana perdana
menteri selama 22 tahun.
Meninjau
Mahatma Gandhi, di usia 78 inilah ia mencapai keabadian. Butuh tiga peluru
untuk menghentikan langkahnya. Lelaki tua itu segera sekarat, saat berjalan
tertatih untuk memberi ceramah di Biria House.
Gandhi
adalah salah seorang yang paling penting dalam gerakan kemerdekaan India. Ia
adalah aktivis yang mengelak kekerasan, dan tak lelah mengusung gerakan
kemerdekaan melalui aksi damai. Usia 45 ia bergelar Mahatma (jiwa agung dalam
Sanskerta), dan menghabiskan separuh umurnya dalam kebajikan.
Sebelum
Gandhi sempat menyampaikan ceramah, tiga peluru muntah dari pistol
semi-otomatis milik pembunuh bernama Nathuram Vinayak Godse, tepat menembus
dada. Tidak lama kemudian, Gandhi tewas. Ceramah di Biria House tinggal
kesedihan yang mengimpit semesta India.
Kini
Mahathir adalah Kepala Negara paling tua di dunia menyusul mundurnya Presiden
Zimbabwe, Robert Mugabe pada usia 93 tahun. Di belakangnya ada Ratu Inggris
Elizabeth (91 tahun), Presiden Tunisia, Beji Caid Essebsi (91 tahun), Emir Kuwait, Sheikh Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah (88 tahun),
Presiden Kuba, Raul Castro (86 tahun) dan sebut saja yang lainnya.
Apa kata
Benjamin Franklin, orang-orang yang bisa mencintai secara mendalam, tidak
akan pernah tua. Mungkin mereka meninggal dalam usia tua, tapi jiwa mereka
tetap muda. Dari itu,
orang-orang tua yang tetap menjadi bintang hingga kepada tarikan nafas
terakhirnya jangan pernah dilepas untuk panutan kita. Mereka adalah telaga
inspirasi dunia.
Usia memang milik Tuhan, tapi kita selalu punya pilihan untuk
tidak mati sebelum mati. Bahkan sebagai bagian dari ikhtiar manusia, angka
harapan hidup dapat direkayasa dan bukan menjadi kebetulan semata. Pada
laman Mediacology misalnya, terdapat catatan angka harapan hidup tertinggi di dunia
secara berturut adalah Jepang (87,2 tahun), Swiss (83,4 tahun), Singapura (83,1
tahun), Australia dan Spanyol (82,6) tahun.
Di kelima Negara tersebut terdapat fakta tentang penyebab
mereka tidak mati muda di antaranya oleh faktor gaya hidup kolektif,
lingkungan, pola diet dan tentu saja kenteraman jiwa dan cinta sebagaimana
disebutkan Franklin.
Berbicara
ke masa depan, melalui rekayasa sains, manusia akan menabrak hukum alam lewat
serangkaian tindakan cerdas untuk memanipulasi kehidupan. Gen – gen paling
cerdas dan terkuat akan dikumpulkan dalam satu tubuh melalui rekayasa cyborg.
Dengannya akan tercipta manusia super. Pada 2050 sebagian kecil manusia sudah menjadi a-mortal. Di dalam tubuhnya ditanamkan robot – robot nano atau supermikro yang akan menghancurkan semua jenis penyakit dan apapun yang dapat menyebabkan kematian. Memungkinkan manusia hidup terus menerus, kecuali terjadi kecelakaan fatal yang merusak organ.
Dengannya akan tercipta manusia super. Pada 2050 sebagian kecil manusia sudah menjadi a-mortal. Di dalam tubuhnya ditanamkan robot – robot nano atau supermikro yang akan menghancurkan semua jenis penyakit dan apapun yang dapat menyebabkan kematian. Memungkinkan manusia hidup terus menerus, kecuali terjadi kecelakaan fatal yang merusak organ.
Usia
mutlak milik Tuhan, tapi Tuhan akan membuat alasan pembenaran bagi mereka yang
usianya dipanjangkan. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan untuk memanjangkan
umur nabi Adam sampai 1.000 tahun. Silakan berikhtiar untuk memiliki umur
panjang, dan mulailah belajar musik seperti Socrates. Sebagai misal. ~MNT
Comments