Adam Smith: www.wilfreeborn.co.uk |
Oleh Muhammad Natsir Tahar
Dalam Ku Klux Klan tempo
hari, kita menemukan dua puncak piramida sejarah dengan angka sama yakni UU
Kasta Hammurabi 1779 SM dan keadilan universal Amerika 1779 M. Dua tahun
sebelumnya, dalam 1776 M telah diterbitkan kitab The
Wealth of Nations oleh Adam Smith yang bahkan mampu menjungkirbalikkan
kasta.
Buku
ini barangkali adalah manifesto ekonomi terpenting sepanjang masa. Smith
membangun semacam kredo atau kepercayaan untuk dirinya dan kapitalis secara
umum bahwa keuntungan saya adalah keuntungan Anda dan akan lebih banyak kue
global yang bisa dibagi. Kata Smith, serakah itu bagus dan dengan menjadi kaya,
saya menguntungkan semua orang, bukan hanya saya sendiri. Egoisme adalah altruisme.
Munculnya kapitalisme memberi pembeda yang tegas antara
bangsawan yang senang foya – foya dengan pebisnis yang memutar uangnya kembali.
Elit kapitalis kemudian menjadi lebih kaya dari pangeran zaman pertengahan.
Bangsawan mengenakan jubah warna-warni dari emas dan sutera serta menghabiskan
banyak waktu untuk menghadiri jamuan, karnaval dan turnamen mewah. Sedangkan
saudagar kapitalis memakai setelan jas hitam suram seperti sekelompok gagak
yang tak punya waktu bersenang – senang.
Jika Hammurabi membangun kasta, lalu Amerika lewat
kebebasan universal menihilkannya, kredo Smith justru menjungkirbalikkan kasta.
Seorang kapitalis dari lumpur pertanian bisa naik tahta menjadi raja uang,
untuk kemudian menyuruh – nyuruh petinggi.
Kapitalisme bermula sebagai teori mengenai bagaimana
ekonomi berfungsi. Memberi penjelasan tentang bagaimana uang bekerja dan
mendorong gagasan bahwa investasi kembali laba menyebabkan pertumbuhan ekonomi
yang cepat. Setelah sebelumnya orang – orang percaya bahwa ekonomi adalah
sesuatu yang stag dan kekayaan hanyalah untuk dihambur –
hamburkan.
Kapitalisme juga mendorong semakin banyak perkembangan
sains dan ekspedisi untuk mencari wilayah koloni baru. Karena pada akhirnya
kredo Tuan Smith meleset, elit kapitalis sudahpun menjelma menjadi srigala yang
percaya bahwa kawanan domba akan terus bertumbuh tanpa batas.
Kapitalisme dan imperium berpelukan erat untuk
mengeksploitasi Indonesia oleh Belanda dan India yang berada di bawah kendali
Britania misalnya. Para manajer dan pemegang saham besar mengendalikan
kekuasaan mereka di London, Amsterdam dan Paris dan mereka bisa menyetir negara
untuk menjaga kepentingan mereka.
Seorang pebisnis pemula bernama Chistoper Columbus harus
bolak balik menghadap raja – raja Eropa agar proposal bisnisnya untuk memulai
ekspedisi dibiayai. Columbus mengajukan proposalnya ke raja Portugal, Italia,
Perancis dan Inggris tapi semuanya ditolak, hingga akhirnya Ratu Isabella dari
Spanyol bersedia menjadi investor. Di sinilah kemudian di antaranya lahir
kapitalisme imperial yang menjadi mimpi buruk bagi tanah Amerika, Afrika dan
Asia.
Smith bukan pemicu tunggal, sebab gairah kapitalisme
imperial sudah berlangsung ketika koloni Inggris makin menguat di Amerika.
Seluruh perekonomian mereka berputar di sektor perkapalan, pergudangan,
pembuatan tong dan tali temali. Tapi industri terbesar mereka sebenarnya adalah
sirup gula yang kemudian memicu perdagangan budak – budak dari Afrika. Budak –
budak dikapalkan setelah ditukar dengan sirup gula untuk kemudian dipekerjakan
di perkebunan tebu. Kegiatan ini terus berlangsung hingga koloni keturunan
Inggris di Amerika menjadi senjata makan tuan.
Para patriot Amerika - keturunan puritan dan sekte Pilgrim
Inggris - berkumpul di Philadelphia pada 4 Juli 1776, untuk menyatakan
kemerdekaan mereka dari hegemoni Imperium Britania. Mereka menegakkan azas –
azas keadilan universal tapi menyuburkan kapitalisme yang memicu ketidakadilan
lainnya. Budak – budak Afrika terus diimpor bahkan angkanya makin meningkat.
Mereka dirantai lalu dijejalkan ke dalam kabin sempit kapal pengangkut selama
40 hari melintasi Atlantik.
Apa yang paling membuat bergidik ketika itu bagi ras hitam
adalah serikat rahasia pemuja supremasi kulit putih bernama Ku Klux
Klan. Demi menjaga kemurnian ras, mereka menggantung semua hitam yang
berani bermain cinta dengan Kaukasia putih. Kita tidak akan melihat Obama
sebagai presiden setengah hitam Amerika, andai saja kedua orangtuanya berada
dalam lintasan waktu dan tempat yang sama dengan Ku Klux Klan.
Kembali pada Kredo Tuan Smith, ia telah menjadi agama baru
bagi sebagian besar penduduk dunia. Bahwa sesuatu dapat ditembus dengan uang,
bahwa kapitalis yang mengendalikan sistem pemerintahan tidak hanya baru – baru
ini saja, tapi sudah ada sejak zaman klasik. Sebab Smith tak menginginkan
pemerintah mengatur ekonomi, tapi itu tidak mudah, sehingga kapitalisme
berusaha merangsek masuk ke sistem pemerintahan. Bahwa seluruh sistem politik,
demokrasi dan hak azasi manusia telah diatur oleh kekuatan kapitalis.
Smith paling tidak telah dikoreksi oleh Karl Marx dan John
Maynard Keynes, tapi kapitalisme selalu keluar sebagai pemenang. Lalu apakah
semua itu buruk? Tentu tidak, sebab kapitalisme dan kultus pasar bebaslah yang
menyebabkan dunia ini terbangun.
Miliaran tenaga kerja telah terserap di pusat – pusat industri kapitalis. Kapitalisme telah mendorong umat manusia untuk mempersiapkan pendidikan dan skill terbaik. Kota – kota makin megah dan uang terus menggelembung, sampai batas – batas tertentu ia makin tak terkendali.
Miliaran tenaga kerja telah terserap di pusat – pusat industri kapitalis. Kapitalisme telah mendorong umat manusia untuk mempersiapkan pendidikan dan skill terbaik. Kota – kota makin megah dan uang terus menggelembung, sampai batas – batas tertentu ia makin tak terkendali.
Sebagai catatan, kapitalisme modern membenci perang.
Merekalah yang menjaga agar dunia terus damai. Peperangan hanya menyebabkan
penurunan kurva permintaan dan menghentikan mesin – mesin produksi. Merekalah
yang menghapus batas – batas negara, dan mengatakan bahwa nasionalisme hanyalah
mitos kuno. Dunia terus berubah dalam ketidakpastian dan pertentangan sistem. ~MNT
Comments