Ilustrasi: http://topyaps.com |
Oleh Muhammad Natsir Tahar
Tidak
semua kejayaan teknologi diumumkan kepada dunia. Beberapa di antaranya melewati
semacam aksi penutup-nutupan, sebagian lagi sengaja didustakan karena dianggap
tidak paralel bahkan menyerang kenyamanan bisnis serta dalih keamanan negara.
Penemuan
– penemuan super spektakuler jika direkayasa dan diproduksi massal mampu
membuat lompatan kuantum bagi peradaban. Bahkan ia dapat membubarkan teknologi
berkecepatan deret hitung yang selama ini dikonsumsi manusia secara pelan –
pelan. Teknologi yang didustakan itu akan menguapkan miliaran dolar investasi
untuk memproduksi teknologi kekinian yang segera dianggap usang.
Untuk
dapat sejalan dengan arah pemikiran ini, kita mesti membuang mitos bahwa semua
teknologi adalah semata kebaruan. Perkembangan teknologi dianggap seperti garis
linier, dimulai pada kisah zaman gangsa, manusia berdiam di dalam gua sambil
merayakan teknologi pertama mereka: menyalakan api dengan batu.
Hingga
hari ini klan – klan primitif semacam itu masih ada. Di saat bersamaan ketika
sejarah mencatat penemuan api, di belahan lain, negara Atlantik sedang membina
peradaban mercusuarnya. Kisah-kisah seperti Atlantis dan Lemuria serta Kerajaan
Rama yang mempunyai pesawat-pesawat terbang seperti UFO. Peperangan juga
melibatkan kuasa nuklir seperti kesan-kesan yang ditemui di Mohenjo-Daro dan
Harappa, fosil bergelimpangan dengan kandungan radioaktif.
Atau
penemuan baterai purba di Baghdad dan cakram padat kuno Dropa di China. Situs senjata
nuklir berumur dua juta tahun di Afrika sampai lukisan – lukisan futuristik di
dinding – dinding kuil Firaun. Masih banyak lagi kecengangan yang diwariskan
oleh zaman yang kita sebut Zaman Batu.
Banjir
global era nabi Nuh juga dianggap sudah menenggelamkan peradaban modern - purba
yang tak terpikirkan atau dibantah oleh manusia kini. Bahkan para ahli
menyebut, Bahtera Nuh yang berumur ratusan ribu tahun itu sudah mengenal
teknologi kapal yang disebut Drogue Stones. Teknologi ini
memungkinkan kapal melakukan manuver berbelok arah kiri dan kanan sehingga
dapat menghindari hambatan. Belum termasuk temuan sumber energi listrik dan
sistem navigasi di dalamnya.
****
Ada
banyak pembicaraan dalam program TV, talkshow radio, surat
kabar, buku, majalah, dan video-video, tentang penutup-nutupan sejumlah negara
yang berurusan dengan alien selama 70 tahun.
Hal itu
bermula sejak penemuan piring terbang Tesla berada di bawah pengawasan
pemerintah Amerika Serikat di tahun 1945. Untuk selanjutnya teknologi yang
sedianya bisa direkayasa dan dikembangkan ini dibayangi dengan kepura-puraan
kemananan nasional dan militer agar teknologi ini tidak jatuh ke tangan swasta.
Jika teknologi UFO diadopsi maka dunia transportasi konvensional segera hancur.
Dalam
dokumen Nikola Tesla, Lecture Before the Institute of Immigrant
Welfare, May 12, 1938 disebutkan, teknologi ini dapat membawa manusia
biasa pergi ke semua tempat di dunia, mengunjungi titik yang bahkan tak bisa
dijangkau saat ini dengan keterbatasan penerbangan maskapai.
Sebuah piring terbang kecil milik pribadi akan berbiaya lebih rendah dibanding membangun mobil, tidak memerlukan bahan bakar, berjalan dengan kecepatan ribuan mil per jam, tahan lama, dan tidak memerlukan pemeliharaan. Semua jalan raya menjadi tak berguna olehnya.
Sebuah piring terbang kecil milik pribadi akan berbiaya lebih rendah dibanding membangun mobil, tidak memerlukan bahan bakar, berjalan dengan kecepatan ribuan mil per jam, tahan lama, dan tidak memerlukan pemeliharaan. Semua jalan raya menjadi tak berguna olehnya.
Situs UFO
– jika benar – adalah teknologi yang ditutup-tutupi demi mengamankan bisnis
transportasi. Sedangkan teknologi yang didustakan salah satunya adalah Cakram
Antigravitasi. Teknologi ini secara telak mampu membatalkan pengaruh sihir
Issaac Newton yang membuat pernyataan mutlak bahwa semua benda di atas bumi
terikat oleh Hukum Gravitasi. Sebuah cakram seukuran 30 sentimeter ini mampu
menihilkan bobot segala sesuatu yang digantung di atasnya.
Jika
temuan ini terus direkayasa dengan lebih hebat serta diproduksi secara massal,
tentu saja semua alat pengungkit, lift dan transportasi konvensional yang rakus
bahan bakar akan kehilangan daya tarik. Alih – alih mendapatkan pujian dunia
atas temuannya, T Townsend Brown, ahli fisika bertubuh ceking penemu alat ini
dikerdilkan oleh Pentagon dengan label temuan berbahaya.
Alfred
Suci dalam 151 Konspirasi Dunia yang Disembunyikan menulis,
ketika itu Laksmana Hyman Rickover meminta dengan tegas agar Townsend
menghentikan penelitiannya karena dapat menghancurkan keyakinan manusia selama
ini. Larangan tersebut mengesankan Pentagon tengah menutupi sesuatu.
Penyelidikan yang dilakukan Dr Paul La Violette menyingkap tirai rahasia bahwa militer AS juga sedang mengembangkan Electrogravity yang mirip dengan temuan Townsend. Proyek ini dikaitkan dengan teknologi pesawat siluman Stealth bersandi Black Project.
Penyelidikan yang dilakukan Dr Paul La Violette menyingkap tirai rahasia bahwa militer AS juga sedang mengembangkan Electrogravity yang mirip dengan temuan Townsend. Proyek ini dikaitkan dengan teknologi pesawat siluman Stealth bersandi Black Project.
Townsend
meninggal karena frustasi berat pada 1985 karena temuannya tidak dianggap
revolusioner. Ada hal lain, kamar pribadinya di pangkalan Angkatan Laut AS di
Pearl Harbor dibobol dan sebagian catatan penemuannya dicuri.
Apa yang
dapat disimpulkan dari tulisan ini adalah bahwa kemajuan teknologi tidak
dibenarkan terlalu lancang memasuki kehidupan awam tanpa restu pihak – pihak
pengatur untuk membela kepentingan sendiri atau konspirasi kapitalisme.
Teknologi yang sejatinya dapat sangat membantu percepatan peradaban dan memudahkan manusia bisa dibuat melambat atas desakan kepentingan tertentu. Padahal teknologi tak bisa dicegah apalagi didustakan. Bahkan ia telah pernah ada, ketika zaman semakin sombong dan picik. Lalu apa yang bisa kita simpulkan dengan teknologi transportasi online, sampai kapan bisa didustakan? ~MNT
Teknologi yang sejatinya dapat sangat membantu percepatan peradaban dan memudahkan manusia bisa dibuat melambat atas desakan kepentingan tertentu. Padahal teknologi tak bisa dicegah apalagi didustakan. Bahkan ia telah pernah ada, ketika zaman semakin sombong dan picik. Lalu apa yang bisa kita simpulkan dengan teknologi transportasi online, sampai kapan bisa didustakan? ~MNT
Comments