Oleh Muhammad Natsir Tahar
Kita belum selesai dengan Teddy Sang Pemburu. Teddy yang melakukan lompatan raksasa dari tubuh kanak – kanak rapuh berpenyakit menjadi pemuda super kinetik. Ia menundukkan titik lemahnya sebagaiinti kekuatan. Bahkan ia tak terhentikan meski sudah pada pencapaian sempurna: sebagai inspirator Teddy Bear. Teddy adalah sebuah prototipe.
Ketika itu di hutan Mississippi, ada beberapa pemburu yang saling berkompetisi, dan sebagian besar sudah mendapat buruannya, sementara Teddy belum. Pembantu Teddy berhasil menggiring dan mengikat seekor beruang hitam yang terluka di pohon Gandarusa setelah pengejaran yang panjang dan melelahkan. Mereka memanggil Teddy dan menyarankan untuk menembaknya. Namun Teddy menolak atas alasan tidak sportif dan meminta agar hewan tersebut dirawat saja ketimbang dimatikan dengan cara konyol.
Kisah dramatis ini pun tersiar kemana – mana dan menginspirasi para kreator untuk menciptakan boneka Teddy Bear. Boneka inipertama kali dibuat secara simultan oleh pengrajin mainan Morris Michtom di Amerika Serikat dan Richard Steiff di Jerman pada awal abad ke-20. Boneka Teddy Bear menjadi mainan ikonik, lalu disebarkan ke dunia dalam cerita anak, lagu dan tentu saja difilmkan.
Namun Sang Pemburu kurang suka dipanggil Teddy karena ia lebih senang disebut T.R sebagai singkatan dari Theodore Roosevelt. Nama ini kemudianmengabadipada sebuah kapal induk pesawat tempur Amerika Serikat : USS Roosevelt.
Selain dikenal sebagai inspirator Teddy Bear, ia juga merangkap sebagai Presiden Amerika Serikat terbaik sepanjang masa dan menjabat dua kali. Sebagai presiden, ia menjadi penengah antara faktor-faktor ekonomi yang bertentangan di Amerika, terutama antara golongan majikan dan buruh.Menjamin keadilan bagi setiap orang dan tidak berat sebelah.
Sebagai "pemimpin rakyat", T.R harus mengambil tindakan apapun demi kepentingan rakyat kecuali tindakan-tindakan yang dengan tegas dilarang hukum atau konstitusi.
Presiden Theodore Roosevelt menjaga supaya perusahaan-perusahaan besar tidak sampai mempermainkan politik dan ia memaksakan pembubaran konglomerasi yang melanggar undang-undang antimonopoli.Pada 1905, T.R memenangkan hadiah Nobel Perdamaian karena berhasil mengakurkan Rusia dan Jepang yang sedang berperang.
Ia juga tercatat sebagai presiden termuda dalam sejarah Amerika Serikat (42 tahun) selain sebagai pemburu, peternak, penjelajah, pecinta alam serta seorang prajurit, naturalis, dan penulis. Sebagai pencinta alam, ia menambah luas hutan dan memusatkan kepentingan umum dengan misalnya mengadakan proyek – proyek irigasi besar.
Ia juga tercatat sebagai presiden termuda dalam sejarah Amerika Serikat (42 tahun) selain sebagai pemburu, peternak, penjelajah, pecinta alam serta seorang prajurit, naturalis, dan penulis. Sebagai pencinta alam, ia menambah luas hutan dan memusatkan kepentingan umum dengan misalnya mengadakan proyek – proyek irigasi besar.
Ia dengan lebih giat melibatkan Amerika Serikat dalam politik internasional sebagai titik tolak melejitkan negara ini menuju adidaya. Sewaktu kampanye, seorang fanatik menembaknya di dada. Tapi bukan Roosevelt jika ia tak mampu mengatasi tubuhnya. Teddy meninggal dengan cara lain pada usia 60 tahun.
Daya juangnya dalam bangkit dari titik terlemah lalu kemudian menjadi presiden yang benar – benar memihak rakyat dengan adil adalah sebuah prototipe pemimpin yang patut ditiru. Tegas, efektif dan berbicara dengan lemah lembut adalah ciri khasnya.
Theodore Rooseveltsering mengutip sebuah peribahasa, berbicaralah dengan lemah lembut, tapi jangan lupa membawa pentungan yang besar. Meski orang Amerika membenci basa - basi dan sangat ekspresif sekaligus eksplisit, tapi ia selalu bisa mengendalikan mulutnya dari bicara kasar kepada rakyat apalagi mengeluarkan statement yang dapat menyakiti perasaan publik bahkan memancing huru - hara.
Akankah kita terutama pemuda penerus estafet kepemimpinan di negeri ini terinspirasi dari kisah heroiknya dan cara ia memimpin? Paling tidak hanya untuk menjadi setengah Teddy. Semoga. ~MNT
Comments