Oleh Muhammad Natsir Tahar
Mitologi
hadir sebagai pengembira bangsa – bangsa, menghiasi konstalasi kosmos umat
manusia, menandai, mempertegas bahkan mengirim pesan hoax ke
masa depan. Menjadilah kemudian ia bagian dari bangsa penuh berkat di zaman
yang hebat, tentu saja di masa lalu. Mitologi adalah rangkaian kisah suci
arkais yang berfungsi sebagai propaganda peradaban sekaligus entertainment.
Dunia di
sebelah Barat mengenang Hercules, pria tegap berkekuatan super yang mendominasi
perbincangan tentang Mitologi Romawi. Dalam Mitologi Yunani pula, dia dikenal
sebagai Herakles. Legenda menyebutkan bahwa Hercules adalah putra dewa Yupiter
- dalam Mitologi Yunani disebut Zeus - komandan para dewa yang mabuk kepayang
kepada Alkmene, seorang wanita bumi biasa saja.
Dalam
Mitologi Melayu – jika boleh disebut demikian – belum ada pilihan kecuali
pria absurd ini. Badang Perkasa ia diberi gelar. Jika Badang
adalah mitos, maka tukang karang cerita ini benar - benar jenius satire.
Hercules diilustrasikan sebagai pria tinggi besar, berdada bidang, ototnya
berbingkah – bingkah. Suaranya setinggi petir dan mampu berlari secepat listrik
yang menyambar. Sedangkan Badang yang hidup di abad ke – 14, hanyalah lelaki
cungkring, berbadan seperti belalang sembah, akibat kurang nutrisi.
Ikan –
ikan dalam lukahnya dijarah Hantu Air. Tapi ia punya mata halilintar yang
berkilat - kilat, ada raksasa yang terpenjara dalam tubuh kurus itu. Keberanian
super dalam jasad kurang gizi Badang mampu mengunci makhluk astral yang sedang
menyantap ikannya hingga tak berkutik. Tidak diberi ampun setelah negosiasi ini
berhasil: Hantu Air itu dibiarkan lepas, dan Badang memperoleh kekuatan superhero.
Keperkasaan
Badang tersiar kemana – mana hingga singgah ke pendengaran Raja Singapura,
Paduka Seri Rana Wikrama. Badang diangkat menjadi Komandan Tentara. Kesaktian
Badang tak terhentikan seantero bumi Melayu hingga ke tanah Jawa ketika itu,
namanya tersiar jauh sampai ke India. Memancing raja India untuk melaga Badang
dengan pendekar andalannya bernama Nadi Bijaya atau Wadi Bijaya. Tentu saja
Badang keluar sebagai pemenang.
Dalam
buku berjudul An Anecdotal History of Old Times in Singapore (1819-1867)
karya Charles Burto Buckley dinyatakan, makam Badang terletak di muara sungai
Singapura. Namun, Hikayat Melayu menyebut jasad Badang bersemadi di pertengahan
Pulau Buru. Makam itu memiliki panjang hampir tiga meter, dengan nisan purba
terletak di dalam hutan rimba yang bersebelahan dengan Pulau Karimun Besar.
Terlepas
apakah Badang Perkasa fakta atau fiksi yang pasti ia mampu menjadi ikon
pembalik atau antitesa dari mitologi umumnya. Pahlawan dalam epik selalu
digambarkan dengan pria gagah sempurna, atletis, six pack,
flamboyan, berahang tegas, dengan semua elemen keperkasaan tak lupa pula
disangkutkan kepada dewa – dewa.
Sementara
Badang, seperti yang tergambar dalam film produksi Cathay Organisation Malaysia
(1962) sudah terwakilkan oleh sosok aktor Wahid Satay yang ceking dan tidak
meyakinkan. Tergambar dalam lokus yang amat sederhana – dusun nelayan dan hutan
tropis yang asing dalam scene Hollywood - bahkan transfer ilmu
dari Hantu Air ke Badang menggunakan media yang membuat mual siapa saja:
seonggok muntah.
Sangat
berbeda dengan Hercules yang penuh visual effect, cahaya –
cahaya dan petir – petir serta properti yang agung. Hercules telah tampil ke
layar perak Hollywood dalam banyak versi. Sedikitnya seperti film epik fantasi
Italia 1958 - Le Fatiche di Ercole (English title: Hercules),
produksi Warner Bros Pictures (1959) dan Hercules dalam film fantasi 2014 versi
3D disutradarai oleh Brett Ratner.
Di antara
Hercules dan Badang Perkasa, ada pula orang kuat abad modern bernama Hulk,
lengkapnya The Incredible Hulk. Adalah tokoh fiksi superhero yang
ada pada Marvel Comics. Dapat ditebak siapa penciptanya kalau bukan Stan Lee
yang menggandeng Jack Kirby. Hulk pertama kali muncul di The Incredible Hulk
(Mei 1962).
Hulk
diciptakan sebagai manusia yang memiliki alter ego hasrat dan emosional yang
bisa mengubah fisik seorang Dr. Bruce Banner. Hulk muncul setelah Banner secara
tidak sengaja terkena tes ledakan dari bom gamma yang ia
temukan. Sesudah kejadian itu, Banner akan berubah menjadi Hulk, digambarkan
sebagai raksasa hijau, monster humanoid dan mengarahkan kehidupan Banner
menjadi sangat rumit. Dikatakan oleh Stan Lee, Hulk diinspirasikan oleh kombinasi
antara tokoh Dr. Jekyll and Mr. Hyde, dan Frankenstein.
Hercules,
Badang dan Hulk, ketiga manusia super ini telah mempersembahkan kepada dunia
tentang kekuatan di luar batas nalar. Wajar Hercules hebat karena bapaknya dewa
dan Banner menjadi Hulk karena rekayasa teknologi.
Sedangkan
Badang hanyalah budak Melayu miskin kurang vitamin, tapi keyakinan dan
keberanian yang tertanam dalam dirinya sehingga mampu menundukkan makhluk dari
dunia lain membuatnya lebih inspiratif dari Hercules dan Hulk. Satu lagi,
Badang tetap tampil apa adanya dengan tubuh yang kurus dan tak meyakinkan kalau
ia mampu mencabut pohon besar dengan sekali sentakan atau mendorong perahu yang
tidak sanggup dilakukan oleh 300 pria dewasa. Hollywood saja yang tidak tahu.! ~MNT
Comments