Oleh Muhammad Natsir Tahar
Para malaikat berberat hati ketika Tuhan
berfirman akan mengutus manusia ke muka bumi. Malaikat - malaikat risau, jika
diwariskan bumi kepada manusia, maka mereka akan membuat kerusakan dan
menumpahkan darah. Ketika malaikat mengatakan itu, manusia belum pernah ada dan
Adam masih berbentuk blue print.
Malaikat tidak mungkin mendahului Tuhan sebagai ahli nujum dengan
bola kristal yang seakan mampu memprediksi masa depan bumi. Salah satu
kemungkinannya adalah, dalam cetak biru manusia sudah terlihat adanya elemen -
elemen perusak.
Maka penindasan dan kekejaman akan selalu menjadi protret buram
pada mozaik historia manusia mulai dari zaman megalitikum hingga dimensi
kekinian makhluk Net Gener. Membuka kitab – kitab sejarah dunia,
yang lebih banyak terlihat adalah rentetan penaklukan demi penaklukan untuk merengkuh
kekuasaan dan meninggikan peradaban yang ditafsirkan sendiri. Tiran – tiran
tangan besi nan haus darah sebut saja Alexander The Great, Nero, Caligula,
Leopold II, Genghis Khan, Hitler, Pol Pot dan seterusnya akan selalu ada sampai
matahari padam.
Algojo tukang cambuk dipelihara oleh penguasa dan orang - orang
kuat, lalu siapa pula yang akan menyambuk mereka sendiri? Bajingan pula
berhasil melarikan diri dan penyamun memakai topeng yang mulia. Jelata yang
tertindas jangan sangka semua baik – baik belaka, ada juga yang suka membakar
perampok sampai hangus.
Maka, jika keadilan di bumi tidak bisa ditegakkan maka keadilan
Tuhan akan berbicara pada masanya. Untuk itu surga dihias dan tungku neraka
dinyalakan. Maka sebenarnya kita tidak bisa terlalu banyak bicara untuk
mendiktekan kebenaran, sampai lupa bagaimana memperbaiki diri sendiri.
Menyambung tulisan minggu lalu, manusia perlu tumbuh dalam
kebaikan dan menghindari anasir – anasir negatif yang salah satunya
terstimulasi dari kata – kata. Pengaruh kata – kata telah dijelaskan secara
ilmiah oleh Masaru Imoto dalam bukunya The True Power Of Water.
Dikatakan, molekul air akan menyusun dirinya menjadi kristal yang
cantik jika kepadanya diucapkan kata – kata positif dan sebaiknya akan hancur
dan tak beraturan jika dilontarkan kata – kata yang buruk.
Oase selalu berkaitan dengan air, maka mari kita temukan oase itu
ke dalam diri masing – masing. Hampir 70 persen unsur tubuh kita terdiri dari
air. Seperti kata Motivator Tung Desem Waringin, ketika cairan dalam tubuh
membentuk kristal positif setelah disuntikkan oleh kata – kata positif, maka
energi listrik mengalir dengan baik, dan segala sesuatu akan menjadi bagus,
sehingga mendadak kita jauh lebih sehat, lebih dahsyat, lebih makmur, dan lebih
segalanya.
Namun sebaliknya, jika kita diterpa kata – kata dan bacaan –
bacaan negatif, maka struktur kristal dalam cairan tubuh kita akan memburuk,
dan berdampak tidak baik dalam segala hal. Mari sama – sama kita ciptakan damai
di bumi dengan sibuk memperbaiki diri masing - masing yang dimulai dengan tidak
berkata, menulis, mendengar dan membaca satu kata pun kecuali hal – hal yang
positif.
Ingatlah, kata – kata yang buruk adalah teror verbal yang
mematikan. Damailah di bumi, buatlah malaikat – malaikat itu malu dan menarik
kata – kata mereka. ~MNT
Comments